8/8/2019 Variabel Independen Dan Dependen
Variabel independen adalah jumlah cahaya dan reaksi ngengat adalah variabel dependen. Perubahan dalam variabel independen (jumlah cahaya) secara langsung menyebabkan perubahan dalam variabel dependen (perilaku ngengat). Anda tertarik mempelajari jenis ayam apa yang menghasilkan telur terbesar. Ukuran telur tergantung pada jenis ayam, jadi jenis.
Sebelum kita mengetahuiapa itu variabel dependen dan independen,marilah kita menyimak pengertian darivariabel penelitian:
Pada hakikatnya, setiap variabel adalah suatu konsep, yaitukonsep yang bersifat khusus yang mengandung variasi nilai, Yang dimaksud dengankonsep variabel di sini adalah konsep yang bersifat observatible,maksudnya konsep yang sudah sangat dekat dengan fenomena-fenomena atauobyek-obyek yang teramati.
F.N Kerlinger menyebut variable sebagai sebuah konsepmisalnya perempuan dalam konsep jenis kelamin, pemalas dalam konsep sifat.Sedangkan Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yangbervariasi.Misalnya umur, umur mempunyai variasi nilai, yaitu 1 bulan, 1 tahun4 tahun dst.
VariabelPenelitianpada dasarnya adalah segalasesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarisehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarikkesimpulannya. (Sugiyono, 2007)
üSecara umum, jenis variabel (dilihatdari sifat hubungan antar variabel) dapat dibedakan menjadidua yaitu: variabelindenpenden dan variabel dependen.
Istilah variabel independen danvariabel dependen berasal dari logika matematika, di mana X dinyatakan sebagaiyang ‘mempengaruhi atau sebab’ dan Y sebagai yang ‘dipengaruhi atau akibat’.
·Variabel Bebas atau independentsering disebut juga variabel predictor, stimulus, input, antencendent atauvariabel yang mempengaruhi.Variabel Independen adalah adalah variabelyang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat), yaitufaktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untukmenentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhivariabel lain.
“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan TingkatKecemasan…”
Variabel independen, khususnya dalam eksperimen, dapatdimanipulasi oleh peneliti. Di sini dianut keyakinan, bahwa variabel dependenakan diketahui tingkat perubahannya bila variabel ini terlebih dahuludipersiapkan. Bila seorang ahli farmakologi, misalnya, ingin tahu dosispemakaian dan khasiat suatu obat yang baru diraciknya, maka ia harus terlebihdahulu menakar obat yang akan diberikannya kepada ‘kelinci’ percobaannya.Karena itu dapat pula dikatakan, bahwa variabel independen adalah variabel yang meramalkan,sedangkan variabel dependen adalah variabel yang diramalkan.
·Variabel ini sering disebut sebagaivariabel output, Kriteria, Konsekuen. Atau dalam bahasa Indonesia seringdisebut Variabel terikat.VariabelDependen Yaitu faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untukmenentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidakmuncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi olehvariabel bebas/variabel independent.
“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan TingkatKecemasan…”
Seorang siswa membuat rancanganpercobaan untuk membuktikan bahwa pada perkecambahan diperlukan air danoksigen. Instrumentasi percobaan sebagai berikut.
Rangkaian tersebut dibiarkan selama2 hari untuk mengamati mana biji kacang hijau yang tumbuh. Ternyata dari hasilpercobaan tersebut:
Perhatikan variabel penelitian padarangkaian percobaan tersebut :
*Variabelkontroladalah variable yang dikendalikanatau dibuat konstan sehingga pengaruh variable bebas terhadap variable terikattidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
ËHubunganantar variabel
Pada hakikatnya inti dari setiapkegiatan penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antar variabel. Hubunganyang paling dasar adalah hubungan antara variabel independen dengan variabeldependen (X dengan Y).
Terdapat beberapa jenis hubunganantar variabel yang perlu diketahui berhubungan dengan variabel independen danvariabel dependen,yaitu:
1.Hubungan simetris adalah suatu hubungan karenamunculnya bersama-sama, atau bila X ada maka Y ada. Hubungan Simetris terjadi bilaantar dua variable terdapat hubungan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh –mempengaruhi ; masing – masing bersifat mandiri.
A.Sama – sama merupakanakibat dari factor yang sama (Sebagai akibat dari Variabel Bebas).
Contoh :Hubungan antara berat badan dan tinggi badan. Keduanya merupakan variableterikat dari variable bebas yaitu “Pertumbuhan”.
B. Sama – sama sebagaiIndikator dari suatu konsep yang sama.
Misalnya :Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan ketahanan kontraksi otot ;Keduanya merupakan indicator “Kemampuan” Kontraksi Otot.
2.Hubungan Kausal atauhubungan sebab akibat, bila X maka Y. Artinya jelas bahwa ada yang mempengaruhidan ada yang dipengaruhi.
Contohnya adalah Pengaruh Promosi terhadapPenjualan. Pada hubungan kausal ini akan dengan jelas memperlihatkan besaranpengaruh yang ditimbulkan oleh promosi terhadap penjualan. Artinya jika promosisekian, maka penjualan dapat diprediksi sekian juga.
3.Hubungan resiprocal atau hubungan timbal balik yaitu Xdan Y saling mempengaruhi. Contoh :
Malabsorbsi akan mengakibatkan Malnutrisi, sedangkan Malnutrisimengakibatkan atrofi selaput lendir usus yang akhirnya menyebabkan malabsorbsi.
Pengertian dan Jenis-Jenis Variabel dalam Penelitian dan Evaluasi![]()
Eureka Pendidikan. Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Supaya proses penelitian akan berjalan lancar, dan dapat berhasil dengan baik maka peneliti ditekankan untuk membuat rancangan penelitian. Dalam menentukan rancangan penelitian, hal yang perlu untuk diingat adalah seluruh komponen penelitian itu harus terjalin secara serasi dan tertib.
Salah satu komponen penelitian yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan proses studi secara komprehensif adalah variabel penelitian. Variabel merupakan atribut sekaligus objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Komponen dimaksud penting dalam menarik kesimpulan atau inferensi suatu penelitian.
Ada beberapa jenis variabel dalam penelitian. Variabel-variabel dimaksud antara lain: variabel bebas dan variabel terikat, variabel aktif dan variabel atribut, variabel kontinu dan variabel kategori termasuk juga variabel laten. Selain itu kriteria atau syarat suatu variabel yang baik dalam pengembangannya harus dipahami dan dimengerti dengan baik sehingga menjadi dasar identifikasi dan pengembangan variabel-variabel penelitian.
Pengertian Variabel Penelitian
Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti. Menurut Kerlinger (2006: 49), variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari yang mempunyai nilai yang bervariasi. Kerlinger juga mengatakan bahwa variabel adalah simbol/lambang yang padanya kita letakan sebarang nilai atau bilangan. Menurut Sugiyono (2009: 60), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Selanjutnya menurut Suharsimi Arikunto (1998: 99), variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian. Bertolak dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut dan sifat atau nilai orang, faktor, perlakuan terhadap obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jenis-Jenis Variabel Penelitian
Variabel dapat dikelompokkan menurut beragam cara, namun terdapat tiga jenis tiga jenis pengelompokkan variabel yang sangat penting dan mendapatkan penekanan. Karlinger, (2006: 58) antara lain:
Variabel bebas dan variabel terikat
Variabel bebas sering disebut independent, variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan.
Dalam eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasikan (“dimainkan”) oleh pembuat eksperimen. Misalnya, manakala peneliti di bidang pendidikan mengkaji akibat dari berbagai metode pengajaran, peneliti dapat memanipulasi metode sebagai (variabel bebasnya) dengan mengggunakan berbagai metode. Dalam penelitian yang bersifat tidak eksperimental, yang dijadikan variabel bebas ialah yang “secara logis” menimbulkan akibat tertentu terhadap suatu variabel terikat. Contohnya, dalam penelitian tentang merokok dan kanker paru-paru, merokok (yang memang telah dilakukan oleh banyak subyek) merupakan variable bebas, sementara kangker paru-paru merupakan akibat dari merokok atau sebagai variabel terikat. Jadi variabel bebas adalah variabel penyebab, sadangkan variabel terikat yang menjadi akibatnya. Dalam bidang pendidikan variabel terikat yang paling lazim adalah, misalnya prestasi, atau “hasil belajar”. Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik, peneliti memiliki sejumlah besar kemungkinan variabel bebasnya, antara lain: kecerdasan, kelas sosial, metode pembelajaran, tipe kepribadian, tipe motivasi (imbalan/hadiah dan hukuman), sikap terhadap sekolah, suasana kelas dan seterusnya. Untuk lebih mudah dipahami berikut ini ditampilkan skema mengenai penjelasan di atas.
Variabel aktif dan variabel atribut
Variabel aktif adalah variabel bebas yang dimanipulasi. Sebarang variabel yang dimanipulasikan merupakan variabel aktif. Misalnya peneliti memberikan penguatan positif untuk jenis kelakuan tertentu dan melakukan hal yang berbeda terhadap kelompok lain atau memberikan instruksi yang berlainan pada kedua kelompok tersebut atau peneliti menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, atau memberikan imbalan kepada subyek-subyek dalam kelompok lain, atau menciptakan kecemasan dengan instruksi-instruksi yang meresahkan, maka peneliti secara aktif memanipulasi variabel metode, penguatan, dan kecemasan.
Variabel atribut adalah yang tidak dapat dimanipulasi atau kata lain variabel yang sudah melekat dan merupakan ciri dari subyek penelitian. Misalnya: Intelegensi, bakat jenis kelamin, status sosial-ekonomi, sikap, daerah geografis suatu wilayah, dan seterusnya. Ketika kita melakukan penelitian atau kajian subyek-subyek penelitian kita sudah membawa variabel-variabel (atribut-atribut) itu. Yang membentuk individu atau subyek penelitian tersebut adalah lingkungan, keturunan, dan situasi-situasi lainnya.
Perbedaan variabel aktif dan variabel atribut ini bersifat umum. Akan tetapi variabel atribut dapat pula menjadi variabel aktif. Ciri ini memungkinkan untuk penelitian relasi “yang sama” dengan cara berbeda. Misalnya kita dapat mengukur kecemasan subyek. Jelas bahwa dalam hal ini kecemasan merupakan atribut. Akan tetapi kita dapat pula memenipulasi kecemasan. Kita dapat menumbuhkan kecemasan dengan tingkat yang berbeda, dengan mengatakan kepada subyek-subyek yang termasuk dalam kelompok eksperimen (kelompok yang diteliti) bahwa yang harus mereka kerjakan sulit, maka tingkat kecerdasan mereka akan diukur dan masa depan mereka tergantung pada skor tes itu. Sedangkan kepada subyek lainya dipesan bahwa kerja sebaik-baiknya tetapi santai saja; hasil tes tidak terlalu penting dan sama sekali tidak mempengaruhi hari depan mereka.
Variabel kontinu dan variabel kategori
Sebuah variabel kontinu memiliki sehimpunan harga yang teratur dalam suatu cakupan (range) tertentu. Arti defenisi ini ialah:
Secara teoritis terdapat himpunan harga atau nilai yang tak berhingga banyaknya dalam range itu. Demikianlah maka skor seseorang individu mungkin sekali adalah 4,72 dan bukan 4 atau 5.
Variabel kategori variabel yang berkaitan dengan suatu jenis pengukuran yang dinamakan pengukuran nominal. Dalam pengukuran nominal terdapat dua himpunan bagian (subset) atau lebih yang merupakan bagian dari himpunan (set) obyek yang diukur. Individu-individu dikategorisasikan berdasarkan pemilikan ciri-ciri tertentu yang merupakan penentu suatu himpunan bagian. Jadi persoalah variabel ini adalah antara “ya” atau “tidak”. Contoh paling mudah adalah variabel kategori dikotomis: jenis kelamin, republik-demokrat, kulit putih-kulit hitam, dan sebagainya. Politomi, yakni pilihan (partisi) cukup lazim terdapat khususnya dalam sosiologi dan ilmu ekonomi: anutan agama, pendidikan, kewarganegaraan, pilihan pekerjaan, dan seterusnya.
Syarat-syarat yang dituntut variabel kategori dan variabel nominal, adalah semua anggota himpunan bagian dipandang sama. Misalnya, kalau variabel itu adalah anutan agama, semua penganut protestan adalah sama; semua penganut katolik adalah sama; dan semua penganut “lain-lain” pun sama. Jika seorang agama katolik, dia dimasukkan dalam kategori “katolik” dan diberi angka (nomor) “1” dalam kategori tersebut. Variabel ini bersifat “demokratis” artinya, tidak mengenal tatanan peringkat atau ungkapan “lebih besar” maupun “lebih kecil” daripada di antara kategorinya. Semua anggota kategori memiliki nilai atau harga sama, yakni:
Ungkapan variabel kualitatif kadang-kadang digunakan untuk menunjuk variabel-variabel kategori ini, khusunya dikotomi, barangkali juga untuk mengkontraskanya dengan variabel kuatitatif (variabel kontinu). Penggunaan ungkapan itu mencerminkan adanya gagasan yang agak menyimpang mengenai hakikat variabel. Variabel selalu dapat dikuantisasikan; jika tidak demikian, tentunya bukanlah variabel.
Sebelummnya dijelaskan bahwa konstruk adalah hal-hal yang tak teramati (non observable) sedangkan defenisi variabel secara operasional adalah hal-hal yang teramati (observable). Kerlinger (2006: 66) menambahkan bahwa hal yang dimaksud adalah “variabel laten”. Variabel laten adalah suatu utuhan obyek (entity) tak teramati yang diduga melandasi variabel amatan. Peneliti cenderung lebih berminat pada variabel-variabel laten, daripada relasi antara variabel-variabel amatan; sebab peneliti berupaya menjelaskan fenomena dan relasinya.
Istilah-istilah lain untuk mengungkapkan gagasan yang kira-kira sama misalnya konstruk disebut dengan variabel intervensi (intervening variabel). Variabel intervensi adalah istilah yang dibuat untuk menunjuk pada proses-proses psikologis yang internal dan tak teramati, yang pada gilirannya mengacu pada perilaku. suatu variabel intervensi ini “hanya ada di otak peneliti” tidak dapat dilihat, didengar, atau diraba; disimpulkan dari perilaku.
Kegunaan dan Kriteria Variabel Penelitian
Share ThisComments are closed.
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |